Kamis, 25 Agustus 2022

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) - 3

Integrasi Konten Aplikasi Perkantoran

(Chapter 1)

Mengintegrasikan artinya menyatukan beberapa objek, data, atau komponen untuk membentuk sesuatu yang utuh dan bermakna, walaupun komponennya tadinya terpencar atau tidak ada hubungannya.  Misalnya, kita harus membuat sebuah laporan berdasarkan pengamatan yang datanya dibuat dan divisualisasi dengan excel. Sebelum laporan lengkap, kita membuat proposal dalam bentuk slides. Saat kita membuat laporan, untuk menghindari mengerjakan hal yang sama (mengetik ulang), kita perlu “membawa” potongan hasil kerja dengan MS Excel, MS Word, dan MS PowerPoint ke dalam MS Word karena laporan akhir dibuat dengan MS Word.

Integrasi memungkinkan untuk mengaitkan data maupun itur antaraplikasi sehingga data atau itur pada satu aplikasi dapat digunakan di aplikasi yang lain. Integrasi konten aplikasi perkantoran bertujuan untuk menggabungkan konten aplikasi lain dalam satu aplikasi. Sebagai contoh, pada Microsoft Office, data dari Microsoft Excel dapat ditautkan dengan dokumen pada Microsoft Word dalam pembuatan surat, atau data di Microsoft Excel ditautkan dengan presentasi pada MS PowerPoint dalam menampilkan graik dan tabel. Kedua contoh tersebut merupakan contoh implementasi dari integrasi konten antaraplikasi di Microsoft Office. Microsoft Excel digunakan sebagai sumber data atau objek untuk disajikan dalam dokumen atau presentasi.

Terdapat beberapa cara untuk mengintegrasikan data, teks, gambar antar aplikasi perkantoran. Cara itu menggunakan: (a) teknik “Salin-Tempel”(Copy Paste) atau “Gunting-Tempel” (Cut Paste), (b) Menu yang tersedia di aplikasi, (c) teknik Object Linking dan Embedding.

1. Integrasi dengan Perintah Cut, Copy, dan Paste

Perintah Cut (Potong), Copy (Salin), dan Paste (Tempel) pada aplikasi komputer saat ini diinspirasi dari praktik tradisional dalam pengeditan naskah yang diketik pada sebuah kertas, di mana orang akan memotong (cut) paragraf dari halaman dengan gunting dan menempelkannya ke halaman lain (paste). Saat ini, perintah Cut, Copy, dan Paste sangat populer digunakan. Banyak aplikasi menyediakan cara unik untuk metode ini seperti: kombinasi tombol, menu tarik-turun (pull-down menu), menu pop-up, dll. Pada aplikasi komputer, perintah Cut memindahkan teks/grafik atau objek lain ke dalam clipboard atau bufer berupa tempat penyimpan sementara. Perintah Paste akan memindahkan objek dari clipboard tersebut menuju ke dokumen tujuan. Perintah Copy akan menyalin teks/grafik atau objek lain yang disorot ke dalam clipboard dan akan memindahkan objek dari clipboard tersebut menuju ke dokumen tujuan. 


Perintah “Potong dan Tempel” memiliki urutan cara yang sama, tetapi perintah untuk Potong, yaitu menggunakan Ctrl-x. Contohnya, melakukan Copy-Paste pada tabel dari aplikasi lembar kerja ke pengolah kata. Atau, melakukan penyalinan dari MS Word dan ditempel ke MS Excel atau MS PowerPoint. Artinya, kita dapat membuka 2 atau 3 aplikasi sekaligus, dan membawa potongan teks, tabel, gambar dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Karena praktis, kita sering melakukan Copy-Paste. Copy-Paste perlu dilakukan dengan cermat jika hasilnya masih harus diedit/diubah. Seringkali, terjadi Copy-Paste yang menghasilkan teks yang salah karena penulis lupa mengedit.

2. Fitur Integrasi Konten pada Aplikasi

Integrasi konten pada bagian ini dilakukan dengan menggunakan itur integrasi yang tersedia di aplikasi. Kita dapat menggunakan menu pada salah satu aplikasi yang secara otomatis membuka aplikasi lainnya. Misalnya, pada Microsoft Word, ketika dipilih menu Insert Chart, Microsoft Excel secara otomatis akan terbuka. Tentu, kalian juga membawa diagram ke MS PowerPoint dan melakukan hal yang sama. Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 menunjukkan contoh menu Insert Chart yang dapat menampilkan sheet yang dapat diisi data untuk membuat Diagram.


3. Object Linking & Embedding

Pada Object Linking (untuk Microsoft Office), objek yang berasal dari aplikasi perkantoran lain dapat disisipkan ke aplikasi perkantoran yang sedang dibuat. Perubahan pada data sumber akan mengakibatkan perubahan pada objek yang dihubungkan dengan fasilitas ini pada aplikasi lainnya.

Pertanyaan Pemahaman

Jawablah pertanyaan di bawah ini dalam Buku Catatan, dan jangan lupa mencatat kegiatan dalam Jurnal.
1. Tahukah kalian, mengapa potongan teks, tabel atau gambar dapat di- copy/paste dan dibawa antaraplikasi?
2. Dalam Object Linking, jika sumber diedit, otomatis semua objek yang terhubung akan berubah. Menurut kalian, mengapa ini terjadi? Mana yang lebih menguntungkan, melakukan copy/paste atau object Linking?
3. Kelak, konsep ini akan kalian pelajari dalam pemrograman! Kedua konsep ini, yaitu (1) menyalin dan membawa salinannya, atau (2) hanya mengacu tanpa membawa objek yang disalin merupakan dua
konsep yang penting dalam informatika. Konsep yang kedua akan
menjadi dasar untuk belajar “pointer”.


Sumber Bacaan : KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA, 2021
Informatika untuk SMA Kelas X
Penulis : Wahyono, Irya Wisnubhadra
ISBN : 978-602-244-506-7




Rabu, 24 Agustus 2022

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) - 2

 Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, kalian mampu mengintegrasi konten antaraplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi), menggunakan itur lanjut, dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi yang mudah untuk dianalisis.

Pertanyaan Pemantik

Tahukah kalian cara menggabungkan konten hasil beberapa aplikasi?

Peta Konsep Pembelajaran


Apersepsi

Ada kalanya, kalian perlu membuat sebuah laporan yang membutuhkan data dari berbagai ile aplikasi perkantoran yang kita miliki. Oleh sebab itu, integrasi antaraplikasi perkantoran ini sangat diperlukan. Hal ini untuk memudahkan kalian dalam proses analisis data sehingga penyajiannya jadi lebih baik. Bayangkan kalau kalian harus menyajikan data secara langsung dari ile yang berbeda-beda. Tentunya akan sangat tidak nyaman.

Kata Kunci

Integrasi aplikasi perkantoran, itur lanjut aplikasi perkantoran, Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft PowerPoint, Mail Merge, Object Linking & Embedding, dan Video Presentasi.  Aplikasi office (aplikasi perkantoran) adalah kumpulan aplikasi yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan perkantoran. Karena berupa aplikasi, fitur-fiturnya sudah tersedia dan dapat langsung digunakan oleh pengguna, tanpa harus membangunnya sendiri menggunakan bahasa pemrograman.

Secara umum, aplikasi perkantoran terbagi menjadi beberapa jenis menurut kegunaan dan fungsinya. Tiga di antaranya yang paling banyak digunakan ialah seperti berikut :

1. Aplikasi pengolah kata (word processor). Aplikasi ini itur utamanya digunakan untuk membuat dan mengolah dokumen, misalnya membuat surat, menyusun laporan, dan lain-lain. Contoh aplikasi pengolah kata ialah Microsoft Word, Open Office Word, Google Docs, dan lain-lain.

2. Aplikasi pengolah lembar kerja (spreadsheet). Aplikasi ini itur utamanya digunakan untuk mengelola data yang disajikan dalam bentuk lembar kerja, yaitu tabel dua dimensi yang terdiri atas kolom dan baris fitur- fitur yang tersedia dapat mempermudah perhitungan data dan mengolah data secara statistik, dan dapat menampilkannya dalam bentuk diagram. Contoh aplikasi spreadsheet ialah Microsoft Excel, Open Office Spreadsheet, Google Sheet, dan lain lain.

3. Aplikasi pembuat bahan presentasi yang disebut slide. Aplikasi ini itur utamanya digunakan untuk memudahkan kita untuk membuat slide presentasi dengan mudah dan cepat serta menghasilkan slide yang menarik. Slide presentasi adalah objek yang terdiri atas butir-butir penjelasan, dapat disertai gambar atau ilustrasi lainnya. Contoh perangkat lunak pembuat presentasi ialah Microsoft Office PowerPoint, Open Office Presentation, Google Slide, dan lain-lain.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) - 1

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari informasi di internet, serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan interpretasi konten

Tujuan Pembelajaran untuk Domain TIK : Capaian Pembelajaran Domain : peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasisecara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari informasi di internet, sertamahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, danpresentasi) beserta otomasinya untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasidalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan interpretasi konten tersebut.

Unit Pembelajaran X.2 : Teknologi Informasi dan Komunkasi (TIK)

Tujuan Unit : Unit ini membahas tentang komunikasi daring dan pengoperasian aplikasi perkantoran (office)

Domain TIK : Perkiraan Jam Pembelajaran Unit 44 JP

Kata Kunci : Komunikasi daring, aplikasi perkantoran

Penjelasan Singkat (Isi dan Proses) : Siswa dapat memahami konsep komunikasi daring dan menerapkannya, Siswa dapat mengoperasikan aplikasi perkantoran

Profil Pelajar Pancasila : Berpikir kritis dalam memahami dan menerapkan konsepkomunikasi daring dan Kreatif dan mandiri dalam mengoperasikan aplikasi perkantoranuntuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari

Glosarium : Komunikasi daring adalah komunikasi dalam jaringan, baiksinkron maupun asinkron, Ms Word adalah aplikasi pengolah kata, Ms Excel adalah aplikasi pengolah angka, Ms Powerpoint adalah aplikasi pengolah presentasi

Tujuan Pembelajaran

TIK 1. Memahami pengertian komunikasi daring (Komunikasi daring)

TIK 2. Menggunakan komunikasi daring sinkron dan asinkron (Komunikasi daring) 

TIK 3. Memahami pengertian pencarian informasi di internet (Pencarian informasi di internet)

TIK 4. Menerapkan teknik pencarian di internet, (Pencarian informasi di internet)

TIK 5. Mengoperasikan aplikasi pengolah kata (Aplikasi pengolah kata) 

TIK 6. Mengoperasikan aplikasi pengolah angka (Aplikasi pengolah angka)

TIK 7. Mengoperasikan aplikasi pembuat presentasi (Aplikasi presentasi)

Selasa, 23 Agustus 2022

Topik 8 Disiplin Positif

 Mendesain Keyakinan Kelas Untuk Mata Pelajaran Informatika

Kegiatan pembelajaran tatap muka sudah mulai dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah yang sanagat ketat. Para murid menyambut hal ini dengan riang gembira karena bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka yang sebelumnya serba daring dan terbatas karena masa pandemi. Pada pertama hari masuk kelas, para guru dan murid biasanya memulai pembelajaran dengan membuat beberapa kesepakatan tentang apa yang dapat dilakukan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar satu tahun ke depan.

Di SMA Negeri 3 Purwokerto, ada sebuah kesepakatan bersama antara guru dan murid untuk lancarnya kegiatan belajar mengajar mata pelajaran yang disebut dengan keyakinan kelas. Mengapa harus memiliki keyakinan kelas? Bukannya peraturan kelas atau kontrak belajar? Saat ini hampir semua sekolah menerapkan adanya peraturan kelas atau kontrak belajar yang dibuat di awal tahun pelajaran baru. Dimana keyakinan kelas dibuat untuk memberikan semangat yang timbul dari diri murid dan tidak mengandung unsur unsur kalimat yang negatif.

Mari kita buat perenungan dari pertanyaan berikut. “Dalam peraturan berkendara khususnya kendaraan roda dua dalam hal ini sepeda motor, "mengapa kita diwajibkan untuk mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor?” Tentu saja jawaban kita adalah “untuk menjaga keselamatan kepala selama kita berkendara”. Contoh pertanyaan yang selanjutnya adalah, “Dalam menjaga protokol kesehatan mengapa kita diwajibkan untuk menggunakan masker dan mencuci tangan setiap waktu?” Tentu jawaban dari kita adalah "untuk kesehatan dan/atau untuk keselamatan bagi diri kita agar tidak tertular virus covid-19”. Disaat kita menyadari dan termotivasi untuk selalu menjawab “untuk keselamatan”, maka kita akan menjadi yakin dan selalu aturan tersebut atas dasar kemauan sendiri.

Menurut Gossen (1998), sebuah keyakinan akan lebih memotivasi seseorang secara intrinsik atau dari dalam. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat menjalankan keyakinannya daripada sekedar mengikuti serangkaian peraturan. Murid-murid pun demikian. Mereka perlu mendengarkan dan mendalami suatu keyakinan daripada hanya mendengarkan peraturan-peraturan yang mengatur mereka ini dan itu.

Persamaan keyakinan kelas dengan yang namanya kontrak belajar atau peraturan kelas adalah sama-sama dirancang guru dan murid. Namun, ada perbedaan diantara keduanya cukup banyak. Salah satunya perbedaannya, dalam keyakinan kelas tidak ada unsur kalimat negatif atau larangan dengan kalimat yang bersifat umum.

Untuk merancang keyakinan kelas di lingkungan yang sebelumnya sudah memiliki kontrak belajar atau peraturan kelas, perlu ada sosialisasi atau pengenalan kepada guru-guru dan murid-murid. Sosialisasi dilakukan kepada para guru untuk menyamakan persepsi dan menumbuhkan budaya positif di lingkungan kelas.

Seperti yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 3 Purwokerto peraturan kelas sudah berganti menjadi dengan sebuah keyakinan kelas. Hasil akhir dari perancangan keyakinan kelas selanjutnya dibuat atau didesain dalam bentuk spanduk dan ditempel di kelas.

Perancangan

Ada beberapa urutan yang dapat dilakukan dalam merancang keyakinan kelas. Pertama, guru meminta semua murid di kelas untuk menuliskan apa saja aturan yang perlu disepakati bersama di kelas. Kedua, semua usulan dari murid ditulis pada lembaran kertas. Ketiga, kalimat-kalimat yang sudah disepakati menjadi keyakinan kelas diubah menjadi kalimat positif. Misalnya, pernyataan “dilarang mengganggu teman” diubah menjadi “hormatilah semua teman”.

Keempat, guru dan murid mengecek kembali usulan dari berbagai murid apakah masih ada pernyataan yang berbentuk aturan. Guru dan murid mendiskusikan kembali poin-poin tersebut untuk menemukan nilai kebaikan atau keyakinan yang menjadi pokok utama keyakinan kelasUsulan dari murid yang dirangkum tersebut bisa menjadi satu kalimat keyakinan kelas jika kalimat-kalimat tersebut memiliki tujuan yang sama. Misalnya pernyataan-pernyataan tentang berjalan di kelas, mendengarkan informasi guru, dan hadir tepat waktu, bisa digabung menjadi satu kalimat keyakinan, yaitu keyakinan untuk saling menghormati. Keyakinan itulah yang menjadi kalimat yang disepakati bersama. Cara seperti ini yang bisa dilakukan untuk mengubah kalimat berbentuk peraturan menjadi bentuk keyakinan kelas. 

Kelima, cek kembali keyakinan kelas secara berulang dan bersama-sama. Banyaknya peraturan yang telah digabung menjadi satu keyakinan membuat poin-poin menjadi lebih sedikit. Pada prinsipnya, keyakinan kelas memang tidak terlalu banyak atau hanya berkisar empat hingga lima poin. Jika jumlah poin terlalu banyak, murid justru akan susah mengingatnya.

Keenam, jika keyakinan kelas selesai sudah disepakati, guru bersama murid bisa meninjau kembali dan membubuhkan tanda tangan sebagai simbol kesepakatan bersama dan diyakini bersama. Ketujuh, keyakinan kelas ditempel di tempat yang strategis atau mudah dilihat di dalam ruang kelas. Bisa juga daftar keyakinan kelas itu didesain dan dicetak dalam bentuk yang unik.

Contohnya poin-poin keyakinan kelas itu seperti senantiasa menghormati orang lain; berkomitmen terhadap setiap tugas yang diberikan oleh guru dan kelompok; senantiasa membantu; disiplin belajar dan beribadah; dan prokes harga mati.

Setelah keyakinan kelas terbentuk, setiap hari guru bisa membacakan keyakinan kelas tersebut sebelum pelajaran dimulai. Guru bisa meminta murid untuk membacakan secara bergantian agar murid dapat mengingat setiap pernyataan yang telah tertulis dalam keyakinan kelas. Selain itu, perlu ada pendalaman setiap poin keyakinan kelas dengan berbagai kegiatan nyata agar murid lebih mudah memahami setiap pernyataan dalam keyakinan kelas tersebut.

Dampak dari keyakinan kelas yang dirancang dan diterapkan di sekolah adalah terwujudnya budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya positif merupakan bentuk dari nilai-nilai atau keyakinan umum yang diimplementasikan di sekolah.

Penugasan Bagi Murid Tentang Keyakinan Kelas (Tuliskan dalam lembaran kertas)
1. Buatlah usulan tentang keyakinan kelas untuk masing masing individu murid disertai dengan hal yang mendasari hal tersebut !
2.  Apakah guru melibatkanmu saat mendiskusikan keyakinan kelas?
3. Apakah guru telah menjelaskan fungsi dan kegunaan keyakinan kelas dengan menggunakan berbagai media sehingga kalian memahaminya?
4.  Apakah guru sering mendiskusikan dengan kalian tentang sebuah keyakinan kelas? 

Berikan juga komentar tentang artikel atau informasi di atas pada kolom komentar dibawah ini.


Minggu, 21 Agustus 2022

Aksi Nyata PMM - Topik 1 MERDEKA BELAJAR

 Surat Kabar Online - Suara Babeh Opiq 76




Mohon berikan umpan balik isi dari tayangan surat kabar online diatas dengan cara klik kalimat dibawah ini :
Lalu jangan lupa berikan juga komentar pada kolom dibawah ini

SMAGALAPAK - SMA NEGERI 3 PURWOKERTO

  Inovasi Pendidikan Dan Tema Kewirausahaan di SMA Negeri 3 Purwokerto : Memperkenalkan Platform E-Commerce Satuan Pendidikan Leads/Teras/P...