Language
LAPORAN PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING
Nama Peserta: Taufiq Ariefianto, S.Pd — Instansi/Asal Sekolah: SMA Negeri 3 Purwokerto
OJT KKA — Fase E
Laporan ini menyajikan rangkaian pelaksanaan On the Job Training (OJT) Koding dan Kecerdasan Artifisial — dokumentasi aktivitas, tantangan, solusi, capaian, serta refleksi untuk peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan SMA Negeri 3 Purwokerto.
1Pendahuluan
Kegiatan On the Job Training (OJT) ini dilaksanakan sebagai bagian dari pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) Fase E untuk guru SMA/SMK. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan teknologi masa kini. Dalam era digital, murid perlu dibekali dengan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, serta literasi digital dan etika penggunaan teknologi. Melalui kegiatan OJT ini, guru mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek dan penemuan (Project Based Learning dan Discovery Learning) secara langsung di kelas, sekaligus mengasah kemampuan refleksi dan kolaborasi.
2Sesi 1: Video Pembelajaran
Materi: Pengoperasian, Pengaplikasian, dan Kolaborasi Perangkat Kecerdasan Artifisial
Pada sesi ini, saya membuat dan menayangkan video pembelajaran berdurasi 10 menit dengan topik berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari. Materi disusun agar murid memahami konsep dekomposisi, pola, dan algoritma melalui contoh sederhana seperti kegiatan menyiapkan sarapan.
Video dibuat menggunakan aplikasi Wondershare Filmora 14 dengan bantuan laptop, dan diintegrasikan dengan materi membuat poster digital. Proses pembuatan video ini menjadi sarana belajar mandiri bagi murid, sekaligus media pembelajaran inovatif di kelas.
Tantangan: Waktu pembuatan dan penyuntingan video yang terbatas serta adaptasi terhadap materi baru.
Solusi: Belajar mandiri mengenai materi dan penggunaan aplikasi, serta menyusun naskah video yang sederhana dan efisien.
Capaian: Murid tampak antusias dan video berhasil menjadi media belajar tambahan yang efektif di luar kelas.
3Sesi 2: Open Class
Observer : Hery Satria Harjaya Buana, S.Pd
Materi : Rekayasa Prompt Untuk Kreasi Konten
Sebelum pelaksanaan, saya menyiapkan RPP/Modul Ajar dan LKPD bertema “Rekayasa Prompt untuk Kreasi Konten”. Pembelajaran dilakukan menggunakan model Project-Based Learning (PjBL), Metode diskusi, eksplorasi, praktik langsung, refleksi kritis, presentasi dan Pendekatan Deep Learning (SOLO Taxonomy – Unistruktural, Multistruktural, Relasional, Extended Abstract) dengan aktivitas membuat poster dengan konten kampanye lingkungan sekolah melalui aplikasi ChatGPT, Gemini, Copilot, DALL-E, Leonardo dan Canva.
Kegiatan dimulai dengan apersepsi dan pertanyaan pemantik, kemudian dilanjutkan dengan praktik membuat poster digital. Murid bekerja dalam kelompok dan menunjukkan antusiasme tinggi.
Namun, beberapa murid tampak kurang percaya diri dalam menggunakan perangkat komputer.
Solusi: Saya menampilkan tutorial langkah demi langkah melalui proyektor agar murid dapat meniru secara langsung.
Refleksi: Kegiatan ini menumbuhkan keberanian murid menggunakan perangkat digital dan mengasah kolaborasi tim.
Capaian: Murid mampu membuat karya digital sederhana dan memahami dasar berpikir algoritmik dalam konteks nyata.
4Sesi 3: Peer Teaching
Materi: Pemrograman Kecerdasan Artifisial
Sesi peer teaching dilakukan bersama rekan sejawat sebagai simulasi pembelajaran nyata. Topik yang diangkat adalah pengenalan Kecerdasan Artifisial (KA) melalui contoh chatbot seperti ChatGPT, Gemini, dan Copilot. Dikenalkan juga dengan aplikasi Google Colab. Pembelajaran dilakukan dengan model Project-Based Learning (PjBL), Metode diskusi, eksplorasi, praktik langsung, refleksi kritis, presentasi dan Pendekatan Deep Learning (SOLO Taxonomy – Unistruktural, Multistruktural, Relasional, Extended Abstract) yang menekankan pemahaman konsep, etika penggunaan dan penerapan KA.
Peserta (rekan sejawat) juga diajak berdiskusi mengenai prinsip dan risiko penggunaan KA generatif.
Tantangan: Beberapa peserta kurang aktif dan tampak bosan.
Solusi: Saya menyajikan materi dengan menggunakan Blogspot.
Capaian: Sesi berjalan lebih hidup, peserta memahami konsep dasar KA dan memberikan umpan balik positif atas penyampaian materi.
5Tantangan dan Solusi Umum
Beberapa tantangan umum selama OJT meliputi keterbatasan waktu pembuatan media, variasi kemampuan digital murid, dan pengelolaan waktu di kelas.
Untuk mengatasinya, saya menerapkan strategi berikut:
• Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih terstruktur.
• Menggunakan media digital sederhana namun menarik (Wondershare Filmora 14, Canva, Blogspot).
• Memberikan tutorial singkat agar murid cepat beradaptasi dengan teknologi.
• Mengombinasikan aktivitas plugged (menggunakan perangkat) dan unplugged (aktivitas manual) agar semua murid dapat berpartisipasi.
6Capaian dan Refleksi
Kegiatan OJT memberikan banyak manfaat, baik bagi guru maupun murid.
Bagi guru, kegiatan ini memperkaya kemampuan pedagogik, literasi digital, dan kreativitas dalam menyusun pembelajaran.
Bagi murid, kegiatan ini menumbuhkan rasa ingin tahu, kemampuan berpikir komputasional, serta sikap positif terhadap teknologi.
Refleksi pribadi saya: pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial tidak sekadar mengenalkan teknologi, tetapi membentuk karakter adaptif dan etis dalam menghadapi era digital. Melalui pengalaman OJT, saya belajar bahwa pembelajaran yang sederhana, kontekstual, dan kolaboratif justru paling efektif untuk generasi masa kini.
7Penutup
Secara keseluruhan, pelaksanaan OJT Fase E berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) di SMA Negeri 3 Purwokerto.
Kegiatan ini menumbuhkan semangat inovasi dalam mengajar serta memperkuat komitmen saya untuk terus mengembangkan pembelajaran yang menarik, relevan, dan bermakna bagi murid.
Rencana tindak lanjut saya adalah mengintegrasikan hasil praktik baik ini ke dalam modul ajar kelas X Informatika, serta berbagi pengalaman dengan rekan guru melalui forum internal yang ada di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar